Rabu, 30 Maret 2016

Melihat sistem pengeloalaan air bersih di kampung Besei Desa Lamatuka..

Profil tank untuk setiap dua rumah.
Bak penampung air di pinggir kampung.yang dipompa oleh hidran ditampung di sini, sebelum dibagikan ke rumah-rumah.
Mengenang kampung halaman dahulu, yang berhubungan dengan sistem pengelolaan air bersih bagi kampaung halaman Lamatuka, terutama dusun Besei, ketika memperoleh air bersi masyarakat harus berjalan kaki  dari kampung menuruni bukit menuju kali yang berada sekitar 500 meter di kaki bukit. Juga ketika hendak mandi dan mencucui hal yang sama dilakukan. Ketika selesai mandi, kembali ke kampung, jangan heran jika, tubuh kembali bermandikan keringat  saat tiba di rumah, hal ini karena harus berjalan kaki mendaki bukit dengan jarak tempuh sama sekitar 500 meter.

Lokasi sumber air, sekarang sudah ditata untuk mengalirkan
 air ke bak tampung sebelum ke sistem hidran
 Namun sekarang,  jika hendak mengunjungi kampung halaman Lamatuka , Besei,  hal tersebut sudah tidak di alami lagi, lantaran air bersih sekarang sudah tersedia di depan rumah, apalgi setiap dua rumah,  oleh pemerintah desa, sudah menyediakan satu tangki air berupa profil tank plastik.

bak penampung dari sumber air.
Sumber air yang dahulu belum di kelola dengan baik, sekarang sudah di kelola dengan baik, dengan membangun bak penampung besar, selanjutnya air yang tertampung dialirkan menuju sistem hidran, menghasilkan tekanan yang besar, selanjutnya dapat memompa air agar mengalir melalui  pipa kecil mendaki menuju kampung pada ketinggian. Di kampung, air ditampung melalui sebuah bak besar, selanjutnya akan dibagi ke setiap 2 rumah mengisi tangki penampung berupa tangki plastik. Sehingga sekarang masyarakat di kampung Besei sudah dengan mudah memperoleh air bersih untuk keperluan rumah tangga.

Minggu, 27 Maret 2016